Dalam dunia akademik, latar belakang masalah adalah bagian penting yang menjadi fondasi awal sebuah penelitian. Tanpa latar belakang yang kuat dan sistematis, penelitian akan kehilangan arah dan maknanya. Oleh karena itu, penting bagi peneliti—baik mahasiswa, dosen, maupun praktisi—untuk memahami cara menyusun latar belakang masalah secara profesional, logis, dan berbasis teori serta data yang relevan.
Apa Itu Latar Belakang Masalah?
Latar belakang masalah merupakan bagian awal dalam karya ilmiah atau skripsi yang menjelaskan alasan dan urgensi penelitian dilakukan. Bagian ini menguraikan konteks, fenomena yang diamati, kesenjangan penelitian (research gap), hingga permasalahan yang akan diselesaikan melalui pendekatan ilmiah.
Mengapa Latar Belakang Penting?
- Menunjukkan pemahaman peneliti terhadap isu yang dikaji
- Menyampaikan relevansi topik dengan kondisi saat ini
- Menyediakan argumen logis atas kebutuhan dilakukan penelitian
- Mengarahkan pembaca pada rumusan masalah yang tepat dan fokus
Struktur Ideal Latar Belakang Masalah
Untuk menyusun latar belakang masalah yang profesional, peneliti sebaiknya mengikuti alur berpikir deduktif dan sistematis, dimulai dari hal umum menuju yang spesifik. Berikut adalah struktur yang bisa diikuti:
1. Fenomena Umum atau Konteks Global
Buka dengan kondisi nyata yang relevan dengan tema penelitian. Bisa berupa tren, isu global, kebijakan nasional, atau perkembangan teknologi.
Contoh: “Dalam era digitalisasi global, penggunaan media sosial telah menjadi bagian integral dari strategi pemasaran berbagai merek…”
2. Fenomena Khusus atau Konteks Lokal
Persempit fokus pada kondisi lokal atau kasus yang lebih spesifik sesuai lokasi atau subjek penelitian Anda.
Contoh: “Namun, di wilayah X, adopsi media sosial untuk pemasaran masih tergolong rendah meskipun potensi pasar cukup besar…”
3. Permasalahan atau Kesenjangan (Research Gap)
Jelaskan adanya ketidaksesuaian, kontradiksi, kekurangan, atau celah dari penelitian sebelumnya.
Contoh: “Penelitian sebelumnya lebih banyak membahas persepsi konsumen secara umum, namun belum banyak yang mengkaji perilaku pembelian pada generasi Z di wilayah X…”
4. Urgensi dan Relevansi Penelitian
Sampaikan mengapa penting untuk dilakukan penelitian ini sekarang, serta siapa yang akan merasakan manfaatnya.
Contoh: “Studi ini penting dilakukan untuk membantu pelaku UMKM memahami preferensi konsumen muda serta merancang strategi pemasaran yang lebih efektif…”
5. Arah Penelitian
Berikan gambaran singkat tentang pendekatan, objek, dan tujuan penelitian secara eksplisit.
Contoh: “Penelitian ini akan menganalisis pengaruh konten digital terhadap keputusan pembelian pada konsumen usia 18-25 tahun…”
Tips Profesional dalam Menulis Latar Belakang Masalah
- Gunakan Data dan Fakta Terkini
Sertakan statistik atau laporan resmi untuk memperkuat argumen. - Tulis dengan Alur Logis
Pastikan setiap paragraf terhubung secara runtut, jangan melompat-lompat. - Kritisi Literatur Terdahulu
Bandingkan dan tunjukkan batasan dari penelitian-penelitian sebelumnya. - Gunakan Bahasa Ilmiah yang Jelas
Hindari kalimat ambigu atau terlalu emosional, gunakan gaya akademik. - Fokus pada Satu Permasalahan Utama
Jangan terlalu melebar, cukup soroti isu utama yang akan dikaji secara mendalam.
Kesalahan Umum yang Harus Dihindari
- Menulis terlalu panjang namun tidak fokus
- Tidak mencantumkan data atau literatur pendukung
- Mengulang-ulang pernyataan tanpa nilai tambah
- Menyebutkan masalah tanpa solusi arah penelitian